Dear Moka,

9:53:00 PM

Mendadak banget ya mok. Merepotkan memang. :)

Jadi gini toh rasanya, nggak bisa ngomong sama seseorang lagi selamanya.
Well, mungkin banyak yang sudah pergi sebelum kamu. Tapi kehilangan orang yang bener2 aku anggap adikku sendiri, ya baru ini mok.


Kita nggak spend waktu sebanyak itu. Mungkin ga sebanyak kamu sama Ipin, Bon, sama BDC yang lain. Kita mulai deket waktu kamu masuk LM. Aku inget pol kamu ga mau tak peluk sama sekali karena menurutmu aneh peluk lawan jenis. hahaha funny how that felt like a long time ago karena akhirnya itu jadi sesuatu yang biasa buat kamu. Moka yang dulu sangat polos dan "tradisional", akhirnya jadi lebih terbuka dan gak "ndeso" ya mok. hahaha thanks to BDC juga pastinya ya. Hana, Ipin, Lim, Bon (Speaking of which, I admire your friendship so much.)

Jujur, aku nggak pernah nyangka sebelumnya kita bisa sedekat ini. You're always that pure energy of light. I'm the darkball. Kamu selalu positif, aku cenderung negatif. Kamu punya keyakinan kuat dengan agamamu, aku ada di sisi lainnya. Kita udah kayak yin yang yang bener2 berbeda pemikiran dan keyakinan. Tapi kamu selalu terbuka. Kamu mau mendengar. Kamu nggak ngejudge. Surprisingly, moka adalah seorang yang sangat open minded. We beautifully accepted our differences. And in a short time, you become one of my closest people. 


Lampu kamarku hari ini nyala waktu aku pulang. Padahal aku ga pernah keluar rumah lupa matiin lampu. Aku ga biasa percaya hal2 supernatural gituan mok, dan kamu tahu itu. Tapi saking desperatenya, aku sempet mikir jangan2 itu kamu. hahaha buodo. Tadi malem pun sebelum tidur aku sempet mikir, kalau pun kamu tiba2 muncul sebagai hantu atau masuk mimpiku, aku gak puopo wes. haha seng penting isa ngobrol sama kamu. Kenapa segitunya? Karena banyak polll yang mau aku let out ke kamu.

Pertama, aku marah.
Marah sama kamu. Marah juga sama alam semesta. Pertanyaan yang ada di benakku dua hari ini ya cuma "kenapa kamu", "kenapa sekarang". In my head, you had this whole life ahead of you. I knew for sure wonderful things are coming your way. Kamu baru banyak prestasi, kamu punya banyak banget mimpi di hidupmu, di nari. I love how you tell me those dreams of yours in our phone calls. Betapa terbakarnya kamu. And in that moment, who would've expect that this kind of burning passion will be put out soon? Rasanya nggak mungkin. Tapi terjadilah apa yang terjadi. Mau salahin kamu. Kenapa nggak ati2. Kenapa nggak dengerin temen-temenmu. Kenapa kepedean. Kenapa sok kuat. Kenapa keras kepala banget jadi orang. Tapi aku udah bisa bayangin ketika aku ngomelin kamu gini, kamu pasti cuma bales ketawa dan cengar cengir seperti biasanya. hahaha mok..mok...

Marah sama alam semesta. Karena nggak bisa menemukan logika yang bisa dinalar. Kenapa harus kamu. Kenapa harus sekarang. Itu terus yang berputar2 di kepalaku. Tapi yah, alam semesta punya jalannya. Dan sekesal2nya aku. Sedengki2nya aku. Sebenci2nya aku. Aku nggak akan pernah ngerti. Dan alam semesta nggak akan pernah minta maaf sudah salah ambil orang dan mengembalikan waktu. Mengembalikan kamu. Lagi-lagi, kita manusia nggak bisa apa-apa. Kamu bilang kalau memang sudah rencananya, kalau memang sudah waktunya, ya sudah. Sekarang aku nggak bisa apa-apa selain percaya sama kamu.

Kedua, aku sedih.
Hatiku hancur disini mok. Di satu sisi, karena aku nggak bisa ada di sana untuk ngelihat dan ngantar kamu terakhir kalinya. Di sisi lain, karena aku nggak bisa ada di sana buat orang-orang terdekat kita. You make me feel devastated and you left me no option. Tiket mahal mok, aku belum punya uang sebanyak itu. Kalau aku bolos kerja juga bisa-bisa aku dipecat. Kuliahku juga masih jalan. Aku nggak bisa apa-apa, cuma bisa nangis sesenggukan tiap kali mikirin hal ini. Belum lagi ngelihat orang2 terdekat kita sakit ngerasain kehilanganmu mok. Dan aku gak bisa apa2. My heart aches so so bad. It hurts me so much. Hahaha keterlaluannnnnn kamuuuuuuuuuu! Tadi pagi aku pergi kerja pakai kacamata :))))) wtf. gara2 kamu. bahkan mau keluar rumah sore tadi aku harus telpon Inez biar nggak nangis. Sumpah mok, aku jadi cengeng gegara kamu.

Sedih juga, karena sekarang semua rencana yang kamu ceritakan harus dikubur sama kamu. Moka yang jadi dancer internasional, moka yang bawa LM to the top karena "kadung sayang". Aku hanya menyayangkan karena kamu punya bakat luar biasa. Passion yang berapi-api. Leadership capacity yang kuat. Dan aku yakin ini salah satu alasan kenapa orang yang ga seberapa deket sama kamu pun bisa merasakan kehilangan. Kepergianmu ngga cuman dirasain orang2 terdekatmu mok, but the whole Indonesian dance scene. Hey, you should be proud of that. At least kamu bisa bangga dan tahu sekarang, bahwa kamu bisa achieve semua itu. Andai aja kamu diberi waktu lebih banyak.. I would love to see you at a later point ketika kita sudah capai mimpi2 kita bareng2 mok. Tapi kembali lagi, alam semesta berkata lain. Nonetheless, aku sangat bangga sama kamu.


In such a short time in the dance community, banyak hal yang sudah kamu lakukan. Bikin pagelaran sendiri sama BDC. Ikut HHI, WOD. Bikin koneksi sama dancer2. Ikut mimpin dan menggerakan LM. Wow...soooo much things you did back there. Satu tahun terakhir aja, character developmentmu luar biasa. At least I am relieved to know that you maximized your time mok. And I hope you are satisfied with what you did as well.


Sekarang, waktunya kita yang masih di bumi ngelanjutin api yang kamu bawa. Aku jadi sadar mok, bahwa waktu bukan punya kita. Seyakin2nya kita, sepinter2nya kita merencanakan, waktu hanya titipan. Yang bisa diambil kapan saja oleh yang punya kalau dirasa sudah saatnya. Jadi, aku mau maksimalkan waktuku lebih lagi sekarang. Dan aku janji bikin kamu bangga. Aku yakin anak2 di BDC dan LM pun akan berusaha meneruskan apimu. Iya, segitu besarnya dampakmu mok. Kamu mungkin nggak sadar, tp kamu sudah meninggalkan impact yang begitu besar buat orang di sekelilingmu.



Terlepas dari nari, aku merasa beruntung mok bisa dikasih kesempatan kenal sama kamu. I'm glad that you've been there in my lifeline. I'm glad that at some point in my life, I got to know such a warm, gentle, wonderful soul. Who makes everyone around her happy with her presence. I'm glad to call you my little sister. :) Thank you so much for your constant faith and encouragement for me. And I am proud to have put my faith in you too. You did really well.. And I promise I will make you proud. I will try and carry some of your dreams ya mok. Hope the universe lets me fulfill them.







Let me introduce you to this super desirable man called @reinhardgouw 💣 . Yaa cerita dikit, kenal krn ngajar di BDC. Trs lgsg amazed sama cara dia ngajar yg begitu detail. Ngerasa seneng krn cara ngomong nya yg halus, mengayomi, good vibes, tapi teges juga. Tambah excited lagi krn style hiphop nya asik dan ak syukak. Entah knp jg ak gk pernah gk suka sama koreonya hmm . Semakin mengenal semakin tau baik buruk nya. Baik nya bikin nyaman, buruknya bikin belajar, keduanya bikin makin indah dan sayang Ya bahasa alaynya "sosok brother idaman" laa . So inspiratif dr segi dance dan kehidupannya, cara dia berpikir dan ngeshare pemikirannya klo mnrt dia perlu dan baik. Orang yg sgt positif buat aku. Dr dia aku bljr utk makin bijak, dewasa, open minded, confident, brni speak up, dan masih bnyk lagi benernya. Asik buat guyon asik buat serius. Selalu supportif and no judging. Sedih sih harus pisah lg sm salah satu org yg berharga buat ak, tapi ak gk nyesel kok selama ini bisa kenal dan deket juga sm org ini, malah bersyukur pol . And this is one of my favorite choreo by Reinhard 💃 Really happy to have you in my life and dance journey. Thanks for you ❤
A post shared by Monica Kristianty (@monicakristianty) on 


So this is all I got to say. Again, sori ya dek nggak bisa nganter kamu malam ini.
Maaf aku juga nulisnya semerawut ya mok.. there's too much that I want to say. Coba bisa telponan lagi aku sambil nyetrika/masak dan kamu nyetir/mau latihan. Jesus Christ...it felt like yesterday.
I hope you're reading this somewhere up there.
Looking forward to the day we catch up again yaa..
I'll bring you a lot of good stories for sure.




I miss you, dek.
See you when the day comes.

You Might Also Like

0 feedbacks